Sunday 25 March 2007
Tuhan Sempurna dan Anak Sempurna
Aku berdoa kepada Tuhan

Setiap hari.

Ibuku cantik.

Ayahku kuat.

Kecantikan ibuku, Mendebarkanku.

Kekuatan ayahku

Melatih kehidupanku.

Aku sayang sama semua orang.

Aku tidak membenci siapapun.

Aku percaya bahwa semua orang adalah orang yang baik.

Pagi hari memberi sukacita

Di mataku.

Malam hari memberi kedamaian

Di hatiku.

Matahari mengundangku.

Aku takut pergi ke matahari,

Karena itu terlalu jauh.

Bulan mengundangku.

Aku takut bahwa ketika aku berada di sana

Orang tuaku akan merindukanku,

Dan aku juga akan merindukan mereka.

Bintang-bintang dan planet-planet mengundangku.

Aku takut bahwa ketika aku pergi ke mereka,

Mereka akan menahan aku bersama mereka

Untuk bermain dengan mereka

Dan mereka tidak akan memperbolehkan aku

Untuk pulang ke orang tuaku yang malang.

Setiap pagi

Aku melihat sebuah bunga mawar yang sangat indah

Di dalam hatiku.

Aku tidak akan pernah ingin tahu

Apakah itu keraguan dan kecumburuan.

Aku tidak akan pernah ingin merasakan

Perasaan yang tidak aman di hatiku

Dan ketidakmurnian di pikiranku

Selama seluruh kehidupanku.

Setiap malam Tuhan datang

Untuk melihat aku dalam mimpiku.

Dia mengatakan kepadaku:

“Anakku,

Kamu adalah anak baik sekali.

Teruslah seperti ini

Selama seluruh kehidupanmu.

Satu hal yang paling penting

Yang Tuhan telah mengajarkan kepadaku:

Jika aku benar - benar sayang sama Tuhan,

Maka aku tidak akan pernah takut kepada Dia.

Satu hal lagi yang penting

Yang Tuhan telah mengajarkan kepadaku:

Jika aku benar - benar membutuhkan Dia,

Maka Dia akan melakukan semuanya

Untuk membahagiakanku.

Aku tidak pernah menjelek-jelekkan orang lain.

Menjelek-jelekkan orang lain, itu sangat tidak baik.

Orang tuaku sangat baik kepadaku.

Mereka telah mengatakan kepadaku pikirkanlah Tuhan dahulu

Sebelum aku mengatakan sesuatu

Dan sebelum aku melakukan sesuatu.

Orang tuaku telah mengatakan kepadaku

Untuk tidak pernah berbohong.

Aku mematuhi mereka.

Orang tuaku telah mengatakan kepadaku

Untuk tidak pernah bertengkar,

Tidak akan pernah berkelahi.

Aku mematuhi mereka.

Aku sangat sayang sama kasih-sayang,

Cinta-kasih dan keprihatinan ibiku untuk aku.

Saya sangat sayang sama

Percaya diri dan tekad yang bulat ayahku.

Dia menjamin aku bahwa aku akan memiliki

Keduanya percaya diri dan tekad yang bulat seperti dia —

Bahkan lebih dari dia.

Ibuku telah mengatakan kepadaku

Apakah itu doa:

Doa adalah sebuah tangisan

Untuk melihat Mata Tuhan.

Ayahku telah mengatakan kepadaku

Apakah itu meditasi:

Meditasi adalah merasakan Hati Tuhan

Di dalam hatiku.

Orang tuaku telah mengatakan kepadaku

Memaafkanlah orang lain.

Hal itu akan membuat saya sangat senang sekali.

Mereka sangat benar.

Aku adalah buktinya.

Saya tidak suka sama sekali

Pikiranku yang gaduh.

Aku sayang sekali

Sama hatiku yang ceria.

Aku tidak mengeluh

Tentang siapapun.

Hal ini telah membuatku

Sangat senang.

Tuhan dan aku sepenuhnya saling mempercayai.

Tuhan tidak lupa dengan hatiku

Walaupun hanya untuk sesaat.

Aku juga melakukan hal yang sama.

Aku tidak pernah lupa dengan Hati Tuhan.

Tidak pernah!

Tuhan mengatakan kepadaku bahwa

Air mataku dan Senyum-Senyumannya

Adalah sama pentingnya.

Tuhan menginginkan bahwa aku tinggal

Di dalam hati terus-menerus.

Dia sangat bangga sama aku

Bahwa aku dapat melakukan hal itu

Dengan mudah.

Ketika aku mengatakan kepada Tuhan sambil bercanda

Bahwa kehidupanku adalah sebuah buku rahasia,

Tuhan menambah secara senyum dan dengan bangga,

“Juga sebuah buku suci.”

Aku tahu bahwa Rahmat Tuhan

Telah membuat aku baik.

Tuhan menambah secara senyum dan dengan bangga,

“Tidak hanya baik saja,

Tetapi sangat baik sekali.”

Tuhan mengatakan kepadaku

Untuk tidak membuat kesalahan yang serius sekali.

Aku harus sayang sama ibuku

Dan ayahku secara seimbang.

Aku mengatakan kepada Tuhan:

“Aku sayang sama mereka secara seimbang,

seimbang, seimbang!”

Ayahku mengatakan kepadaku

Bahwa kecantikanku

Berada di dalam mataku.

Ibuku mengatakan kepadaku

Bahwa keharumanku

Berada di dalam hatiku

Tuhan, ketika Engkau melihat aku,

Aku mendapatkan sukacita yang amat sangat,

Tetapi ketika Engkau melihat ke dalam hatiku,

Aku menjadi sangat takut.

“Kenapa, anakku, kenapa?

Kamu tidak membuat suatu kesalahan.

Tetaplah senang dan teruslah senang

Manakala Aku melihat ke dalam hatimu.”

Baru-baru ini, aku telah melihat

Sebuah kebun yang indah di dalam hatiku.

Aku telah mulai berdoa

Dan bermeditasi di dalam kebun tersebut,

Dan aku sangat gembira dan bahagia.

Ibuku telah menasihatiku

Untuk berdoa kepada Tuhan

Untuk sebuah hati besar,

Sebuah hati yang sangat besar.

Aku sedang melakukan hal itu,

Dan aku merasakan sangat baik, baik sekali!

Ayahku telah menasihatiku

Untuk berdoa kepada Tuhan

Untuk sebuah kepala yang kecil,

Sebuah kepala yang kecil sekali.

Aku sedang melakukan hal itu,

Dan aku merasakan sangat baik, baik sekali!

Hari ini aku sangat diilhami

Utuk membuka

Rahasia-doaku

Dan rahasia-meditasiku.

Ketika aku berdoa kepada Tuhan,

Aku mengepal tanganku dan menaruhnya

persis di dadaku

Dan aku mencoba mendengar denyut jantungku.

Aku melihat ke atas untuk menemukan sebuah tempat

Sepuluh feet, sekurang-kurangnya,

Lebih tinggi daripada kepalaku.

Ketika aku telah menyelesaikan semua hal ini,

Aku mulai berdoa.

Terus-terang saja, saya mendapatkan hasil luar biasa.

Ketika aku bermeditasi kepada Tuhan,

Aku melakukan hal yang sama dengan tanganku,

Hanya, tidak melihat ke atas tapi ke dalam.

Aku melihat ke dalam hatiku selanjutnya

Aku melihat untuk suatu tempat yang suci dan hening

Di dalam hatiku.

Ketika semua ini usai,

Aku mulai bermeditasi.

Aku berani mengatakan bahwa hasilnya tidak bisa dibayangkan.

Tuhan, Engkau telah membuatku anak Engkau yang sempurna.

Sebagai balasan apa yang aku dapat memberikan kepada Engkau?

Aku hanyalah seorang anak yang kecil;

Aku tidak punya apa-apa untuk memberikan kepada Engkau.

Anakku,

Aku hanya membutuhkan satu hal dari kamu:

Sebuah senyuman yang manis dan imut.


I also need another favour from you.

You will tell your parents

How happy and grateful you are to them

For bringing you into this world.

Still one more favour I need,

And this is the last favour

You will have to do for Me, My child.

You will have to claim Me all the time,

Not missing a second,

As your own, very own.



“God, I have already started.”



Aku juga membutuhkan sebuah bantuan dari kamu.

Kamu akan mengatakan kepada orang tuaku

betapa senangnya dan bersyukurnya kepada mereka

Untuk membawa kamu ke dunia ini.

Masih ada satu bantuan lagi yang Aku membutuhkan,

Dan ini merupakan bantuan yang terakhir

Yang kamu harus melakukan untuk Aku, anakku.

Kamu akan harus selalu mengakui Aku,

Tanpa kehilangan sedikitpun,

Sebagai kepunyaanmu, kepunyaanmu yang sesungguhnya.



“Tuhan, saya sudah mulai.”

Labels:

posted by LuphLy Ney @ 20:40   2 comments
Wednesday 14 February 2007
Intro Dulu aah
hallo....hallo.....hihi.....
Selamat Datang Temanku......^_^
posted by LuphLy Ney @ 05:59   1 comments
about me
My Photo
Name:
Location: Bandunk kota ku yang tercinta ^^, Indonesia

Gak Ada Yang Special Dari Neyy neyy Cuma orang biasa aja hihi ^_^

Udah Lewat
Archives
sutbok
Berita


Masih Dalam Tahap Pencarian Berita ^_^


Have Nice And Enjoy Your Here ^_^


Thx For Visit ^_*

bagi yang mau kenalan ini email neyy yach ^_^ neyra.imoet@gmail.com thx ^^

Links
Sponsor

Free Blogger templates Blog Tutorial Blogger Indonesia Add to Technorati Favorites